Apakah yang dimaksud dengan stockpile? Maksud, Fungsi dan Tujuan?
Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan
proses,sebagai persediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat
jangka pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi sebagai
proses homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan
kualitas yang dipersyaratkan. Pengertian Stockpile adalah merupakan
tempat penyimpanan/ penumpukan hasil tambang batubara. Stockpile juga
digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk
menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam
kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan . Dalam proses
homogenisasi ada dua tipe yaitu blending dan mixing. Apa yang dimaksud
dengan proses blending? Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir
dari dua atau lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi
kimia dimana batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada
lagi jumlah yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe batu
bara tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan. Dalam proses
blending batubara harus tercampur secara merata. Apa yang dimaksud
dengan proses mixing? Proses mixing merupakan salah satu tipe batubara
yang tercampur masih dapat dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil
campuran material dari dua atau lebih tipe batubara. Bagaimana proses
penyimpanan dilakukan? Proses penyimpanan, dapat dilakukan di:
- Dekat tambang, biasanya masih berupa lumpy coal
- Dekat Pelabuhan
- Ditempat Pengguna batubara
Untuk proses penyiapan diharapkan jangka waktunya tidak lama, karena
akan berakibat pada penurunan kualitas batubara. Proses penurunan
kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses oksidasi dan alam. Apa
saja yang perlu diperhatikan dalam manajemen stockpile? Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam Management stockpile, diantaranya:
- Monitoring quantity (Inventory) dan movement batubar a di stockpile,
meliputi recording batubara yang masuk (coal in) dan recording batubara
yang keluar (coal out) di stockpile, termasuk recording batubara yang
tersisa (coal balance).
- Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan
dengan penerapan aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang
terdahulu masuk harus dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi resiko degradation dan pemanasan batubara.
- Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile,
termasuk diantaranya mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer,
Monitoring efektivitas dozing di stockpile dengan maksud mengurangi
degradasi batubara.
- Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile
termasuk diantara control temperatur untuk mengantipasi self heating dan
spocom.
- Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan
housekeeping dan Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat di
stockpile.
- Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan, dalam hal ini mencakup usaha :
- Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust supressant.
- Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air dari drainage stockpile.
- Penanganan limbah batubara (remnant & spilage coal).
Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer, baik
untuk keperluan Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali
dalam keadaan emergency dan setelah itu harus diadakan housekeeping
secara teliti. Menanggulangi batubara yang t erbakar di stockpile. Dalam
hal ini penanganan yang dianjurkan sebagai berikut:
- Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.
- Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
- Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.
- Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung di-loading ke tongkang sebelum didinginkan terlebih dahulu.
- Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus
dipadatkan guna mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile.
Stockpile berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan proses,
sebagai persediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat jangka
pendek atau jangka panjang. Stockpile juga berfungsi sebagai proses
homogenisasi dan atau pencampuran batubara untuk menyiapkan kualitas
yang dipersyaratkan. Pengertian singkatnya stockpile adalah merupakan
tempat penyimpanan/ penumpukan hasil tambang batubara. Stockpile juga
digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk
menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam
kualitas batubara dan distribusi ukuran disamakan . Dalam proses
homogenisasi ada dua tipe yaitu blending dan mixing. Apa yang dimaksud
dengan proses blending? Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir
dari dua atau lebih tipe batubara yang lebih dikenal dengan komposisi
kimia dimana batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa ada
lagi jumlah yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe batu
bara tersebut ketika proses pengambilan contoh dilakukan. Dalam proses
blending batubara harus tercampur secara merata. Apa yang dimaksud
dengan proses mixing? Proses mixing merupakan salah satu tipe batubara
yang tercampur masih dapat dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil
campuran material dari dua atau lebih tipe batubara. Bagaimana proses
penyimpanan dilakukan? Proses penyimpanan, dapat dilakukan di:
- Dekat Pelabuhan
- Ditempat Pengguna batubara Untuk proses penyiapan diharapkan jangka
waktunya tidak lama, karena akan berakibat pada penurunan kualitas
batubara.
Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh proses
oksidasi dan alam. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam manajemen
stockpile? Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Management
stockpile, diantaranya:
- Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan
dengan penerapan aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang
terdahulu masuk harus dikeluarkan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi resiko degradation dan pemanasan batubara.
- Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile,
termasuk diantaranya mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer,
Monitoring efektivitas dozing di stockpile dengan maksud mengurangi
degradasi batubara
- Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile
termasuk diantara control temperatur untuk mengantipasi self heating dan
spocom.
- Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan
housekeeping dan Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat di
stockpile.
- Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan, dalam hal ini mencakup usaha :
- Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust supressant.
- Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air dari drainage stockpile.
- Penanganan limbah batubara (remnant & spilage coal).
- Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer, baik
untuk keperluan Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali
dalam keadaan emergency dan setelah itu harus diadakan housekeeping
secara teliti.
- Menanggulangi batubara yang t erbakar di stockpile. Dalam hal ini penanganan yang dianjurkan sebagai berikut:
- Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.
- Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
- Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.
- Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung di-loading ke tongkang sebelum didinginkan terlebih dahulu.
- Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile
Sebaiknya tidak membentuk stockpile dengan bagian atas yang cekung, hal
ini dimaksudkan untuk menghindari swamp di atas stokpile. Mengusahakan
bentuk permukaan basement berbentuk cembung atau minimal datar, hal ini
berkaitan dengan kelancaran sistem drainage.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar