Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Senin, 28 September 2015

Metode Penambangan

tambang-coal.jpg
Penambangan Permukaan
Batubara yang berada di dekat permukaan dapat ditambang dan diambil menggunakan mesin besar dalam proses yang disebut pertambangan permukaan. Metode pertambangan permukaan mengambil porsi 60 persen dari batubara yang diproduksi di Amerika Serikat - 75 persen di negara-negara Barat, di mana sejumlah deposit berketebalan hingga 100 kaki.
Perkembangan penggunaan peralatan listrik yang luas telah mendorong penggunaan metode pertambangan permukaan, dan sejak tahun 1970-an pertambangan permukaan menjadi metode utama untuk menambang batubara.
Tambang permukaan saat ini berukuran besar, penuh rekayasa teknis, dan operasi mekanis yang sangat efisien. Ketika suatu daerah akan ditambang, tanah lapisan atas dan beberapa lapisan tanah akan dibuang terlebih dahulu dan disisihkan untuk digunakan kemudian dalam reklamasi tanah. Kemudian mesin yang dirancang khusus - draglines, ekskavator, atau shovel besar - membuang bebatuan dan meterial lainnya, disebut overburden, untuk mengekspos lapisan batubara. Shovel kecil memuat batubara ke truk-truk besar yang mengambil batubara dari lokasi tambang.
Setelah batubara selesai ditambang, daerah tersebut direklamasi. Mula- mula overburden dan tanah dikembalikan, dan wilayah reklamasi dipulihkan semirip mungkin dengan kontur aslinya. Vegetasi yang sesuai untuk daerah tersebut ditanam sebagai jangkar tanah dan mengembalikan tanah kepada keadaan produktifnya. Tanah reklamasi adalah sumber daya berharga yang dapat mendukung kegiatan pertanian, menyediakan habitat baru bagi satwa liar, menjadi lokasi rekreasi, dan bahkan berfungsi sebagai situs untuk pembangunan komersial.
Operasi penambangan dijadwalkan secara berkesinambungan sehingga ketika salah satu daerah sedang ditambang, di wilayah yang lain dilakukan reklamasi bila batubara selesai ditambang. Dengan demikian, bahkan pada tambang permukaan yang sangat besar hanya area yang relatif kecil yang terganggu oleh kegiatan pertambangan aktif pada satu waktu.
Penambangan Bawah Tanah
shearerloaderforlongwal.jpg Metode pertambangan bawah tanah digunakan bila lapisan batubara terlalu dalam atau tanah terlalu berbukit untuk pertambangan permukaan.
Pertambangan bawah tanah berbeda menurut letak lapisan batubara sehubungan dengan permukaan. Jika singkapan endapan batubara (muncul di permukaan) di atas bukit, drift mine dapat dibangun serata horisontal pada lapisan batubara. Bila lapisan batubara relatif dekat dengan permukaan, namun terlalu dalam untuk diambil menggunakan metode pertambangan permukaan, slope mine dapat dibangun, dengan poros tambang miring turun dari permukaan ke lapisan batubara. Jenis yang paling umum adalah shaft mine, untuk mencapai batubara, yang mungkin sedalam 2.000 kaki, poros vertikal dibuat melalui overburden ke lapisan batubara, digali oleh mesin.
Pada tambang bawah tanah, lapisan batubara ditambang dengan pola rekayasa yang hati-hati, menjaga sebanyak setengah dari deposit batubara tetap tempat untuk membantu mendukung atap di wilayah pertambangan aktif. Metode "ruang dan pilar" mensyaratkan adanya kolom besar batubara untuk berada di antara daerah yang ditambang, atau kamar, yang diciptakan pada saat batubara ditambang, baik oleh mesin continuous mining atau metode konvensional. Bagian terbesar dari batubara yang diambil dari tambang bawah tanah diproduksi menggunakan continuous mining. Mesin ini memiliki, bagian besar yang berputar, dengan kepala pemotong yang berujung gigi karbida yang memecah lapisan batubara. Lengan besar pada mesin menyendok batubara langsung ke conveyor built-in untuk dimuat ke kendaraan antar jemput.
Penambangan Konvensional
Dalam pertambangan konvensional, sebuah mesin memotong batubara. Memperluas bidang batubara untuk diledakkan. Lubang dibor untuk memasukkan bahan peledak, yang akan meledakan potongan besar batubara. Mesin yang disebut loader meraup batubara ke konveyor yang memuatnya ke kendaraan antar-jemput yang mengangkut batubara melalui poros/ terowongan.
Penambangan Continuous
Pada pertambangan continuous maupun konvensional, atap di atas lahan tambang ditopang untuk menjamin keselamatan. Perkembangan teknologi yang paling penting dalam penyokong atap - baik dari segi keamanan dan biaya - adalah roof bolt. Roof bolt adalah batang panjang yang dipasang di atap untuk mengikat beberapa lapis batubara yang lemah menjadi lapisan yang cukup kuat untuk menopang bobotnya. Roof bolt juga dapat digunakan sebagai jangkar untuk memperkokoh struktur atap. Mesin- mesin digunakan untuk mengebor lubang, meletakkan baut dan mengencangkannya.
Sebuah metode yang semakin populer dan lebih efisien untuk pertambangan bawah tanah - yang diperkenalkan di Eropa di awal 1950-an - adalah teknologi pertambangan longwall. Dalam gerak yang kontinyi dan perlahan, mesin tambang longwall bergerak bolak-balik di sepanjang dinding blok batubara, memotong batubara, dan memuat ke konveyor untuk diangkut keluar tambang. Blok batubara yang ditambang berukuran lebar beberapa ratus kaki, sehingga dinamakan longwall.
Di pertambangan yang menggunakan mesin longwall, "ruang-dan-pilar" tidak dibuat di tambang secara keseluruhan (meskipun pilar batubara tetap dibuat untuk menopang atap untuk keperluan pengangkutan dan digunakan oleh orang- orang dan mesin yang bergerak di tambang). Pertambangan longwall sendiri memiliki kanopi baja hidrolik yang dioperasikan untuk menopang atap dan melindungi penambang yang sedang bekerja di wajah. Bilamana semakin banyak blok batubara yang ditambang, kanopi turut dimajukan, memungkinkan atap tidak ditopang di daerah yang sudah tidak terdapat aktifitas, dengan demikian keruntuhan tambang dapat terkendali dan aman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar